Sunday, February 19, 2017

Tailor ; We are fit, and make others fit well


Asal kata dan perkembangannya.
Tailor berasal dari kata tailleur. berakar pada kata taliare yang arti asalnya adalah kata kerja memotong. Diambil dari kata memotong karena, pada masa awal, Pakaian hanya berupa kain yang dipotong sekedarnya untuk kemudian di ikatkan pada badan (seperti jubah para rahib).

Seiring dengan perkembangan Pakaian, tugas Tailor juga berkembang, meliputi mengukur, memotong dan menjahit pakaian. Pada titik ini tailor didefinisikan sebagai orang yang berprofesi sebagai pembuat Pakaian, mulai dari kain yang berupa lembaran, hingga menjadi sebuah Pakaian siap pakai.

Pada masa sekarang istilah tailor lebih mengerucut lagi. Setidaknya pada dua hal. Pertama pada jenis Pakaian yang dibuatnya. Bila dulunya Tailor adalah pembuat semua jenis Pakaian, baik untuk pria maupun wanita, saat ini Tailor dikenal sebagai pembuat semua Pakaian pria dan hanya beberapa jenis Pakaian tertentu untuk wanita (untuk wanita biasanya Pakaian formal atau pakaian kerja). Kedua, didalam profesi Tailor itu sendiri terjadi pemecahan tugas meliputi Cutter (bertugas membuat Pola dan memotong kain), Tailor (bertugas menjahit pola kain yang dipotong oleh Cutter) dan Finisher (bertugas menangani proses akhir seperti membuat lobang kancing, setrika akhir dll). Pembagian tugas ini juga mewakili jenjang karir dalam profesi Tailor. Meski demikian, orang diluar profesi ini menyebut mereka semua sebagai Tailor.

Sebagai Profesi

Profesi pembuat Pakaian, bersama dengan beberapa profesi lainnya, adalah termasuk profesi yang cukup tua yang masih bertahan hingga saat ini.

Meskipun sebenarnya profesi pembuat Pakaian telah ada di tiap peradaban, istilah Tailor itu sendiri berasal dari eropa. Kemudian istilah ini menyebar dan diterima ke seluruh dunia seiring dengan penyebaran dan kolonialisasi mereka ke benua lain. Saat ini, bila anda berkunjung ke diseluruh dunia, hampir bisa di pastikan anda akan menemui papan nama toko yang berakhiran kata Tailor di tiap kotanya.

Sejarah lokal dan ketidak pedulian kita.
Sangat sulit menemukan referensi tentang sejarah profesi Pembuat Pakaian (atau kita terima saja istilah Tailor) dalam budaya kita, baik dalam bentuk literasi (karya tulis) maupun dalam budaya oral (tutur) kita. Sebuah ironi bagi bangsa yang mempunyai slogan "Sandang, Pangan, Papan". Ya, anda tidak salah membaca. Kata Sandang memang diletakkan pada awal slogan yang menyebut tentang kebutuhan dasar manusia. Ini pastinya menandakan bahwa pakaian (dan pembuatnya) memiliki posisi penting dalam budaya kita. Maka barangkali menjadi tugas generasi sekarang dan atau generasi mendatang untuk mendokumentasikan sejarah Sandang dalam budaya kita, termasuk sejarah profesi Pembuat Pakaian dalam budaya kita.

Kemampuan bertahan.
Salah satu yang unik dari profesi Tailor yang tidak anda temui dalam profesi lain adalah kebanggaan akan ke-kuno-annya (baca : tradisionalitas). Bila profesi lain berlomba-lomba memodernisasi metode dalam melakukan pekerjaannya, Tailor masih tetap mempertahankan metode lamanya dan membanggakannya. Tidak heran bila dalam tag-labelnya, mereka mencantumkan kata "Since bla bla bla".
Semakin tradisional metode mereka semakin dihargai hasil kerja mereka
Terbukti, bahwa profesi Tailor dan metodenya mampu bertahan dalam kompetisi "survival of the fittest". Bahkan setelah terjadi serbuan produksi pakaian jadi yang jauh lebih murah dari perusahaan garment dan konveksi, Tailor masih mampu mempertahankan eksistensi mereka.

Dan alasan utama kenapa profesi ini mampu bertahan adalah karena Tailor mampu membuat pakaian yang lebih fit untuk setiap orang. Selama Tailor mampu menjaga kemampuan ini, maka profesi ini sangat mungkin masih bertahan di era-era mendatang.

So, We are Fit and make others fit well

Komentari dengan g+ (dilarang spam)
EmoticonEmoticon